VOTENEWS.ID, BANGKA TENGAH – Komandan Koordinator Wilayah Satgas PKH Babel, Kolonel Inf Amrul Huda mengungkap keberadaan sekelompok kecil orang yang sengaja memprovokasi masyarakat saat operasi penertiban alat berat di Bangka Tengah. Ia menyatakan bahwa sebagian besar warga hanya ingin mengetahui aktivitas Satgas, namun ada individu tertentu yang diduga “dikirim untuk misi tertentu” demi menggiring opini di lapangan.
Amrul menegaskan bahwa para provokator itu berupaya memaksa warga beradu argumen dengan petugas. “Mayoritas masyarakat datang ingin tahu. Tapi ada orang-orang tertentu yang memaksa warga berdebat dengan petugas,” ujarnya. Ia memastikan Satgas PKH tidak menyasar masyarakat kecil, apalagi menindak penambang tradisional. “Mana ada rakyat kecil punya sembilan alat berat?” tegasnya.
Adanya upaya provokasi tersebut muncul dari pihak yang merasa alat beratnya terancam diamankan dalam operasi. Amrul juga menjelaskan bahwa berbagai pertanyaan yang bersifat menyerang tidak mewakili masyarakat umum, melainkan lebih menggambarkan kepentingan pemilik alat. “Ngapain masyarakat nanya soal beko (Ekskavator)? Yang merasa terganggu kan yang punya alat,” katanya.
Ia juga memaparkan adanya pola kartel tambang ilegal yang mencoba membenturkan masyarakat dengan pemerintah. Kelompok ini berupaya menciptakan konflik horizontal demi menghambat penertiban. “Kalau kita memberantas mafia, mereka pakai masyarakat sebagai tameng. Ini terjadi di sini,” ungkapnya.
Meski menghadapi provokasi, Satgas tetap membuka ruang dialog. Petugas menjelaskan bahwa pemerintah sedang menyusun skema legalisasi bagi penambang kecil melalui koperasi Merah Putih. Satgas menegaskan bahwa penambang tradisional tidak menjadi sasaran. “Yang kita tindak adalah pemain besar. Masyarakat tetap kita lindungi,” jelas Amrul.
Ia memastikan keberadaan provokator tidak akan mempengaruhi jalannya operasi penertiban. Satgas, lanjutnya, akan tetap menjalankan tugas sesuai prosedur dan tidak terpengaruh tekanan kelompok tertentu. “Negara tidak boleh kalah oleh suara-suara yang dibayar,” pungkasnya. (Lbs)







