VOTENEWS.ID, SUNGAILIAT — Nanda (28), warga Jalan Gusung, Lingkungan Nelayan II, Kelurahan Sungailiat, Bangka, terpaksa terbaring lemah di ruang Felamboyan Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT) Sungailiat setelah menjadi korban kecelakaan kerja pada tambang timah ilegal di Daerah Aliran Sungai (DAS) Nelayan 1, Senin (1/12/2025) sekitar pukul 11.00 WIB.
Kecelakaan terjadi ketika tangan kanan Nanda masuk ke pompa tanah saat ia melakukan aktivitas penambangan. Mesin yang terus beroperasi menarik lengannya hingga putus, membuat korban langsung tidak sadarkan diri. Rekan-rekannya kemudian membawa Nanda ke RSBT untuk mendapatkan penanganan medis darurat.
Orang tua Nanda menjelaskan bahwa anaknya bekerja di lokasi tersebut di bawah pengurusan seseorang bernama Asiang, warga Desa Riau, Kecamatan Sungailiat. Mereka menilai Asiang seharusnya bertanggung jawab atas kecelakaan yang menimpa anaknya.
“Asiang tidak mau tanggung jawab. Kami ini kerja yang diurus Asiang. Tolong pak, anak kami lengannya putus,” ungkap orang tua korban dengan nada sedih.
Mereka menegaskan bahwa Asiang selama ini menjadi penjamin pekerjaan para pekerja dan membeli timah hasil tambang dari mereka. “Yang jamin anak saya itu bos Asiang, termasuk timahnya dibeli dia,” tambahnya.
Dalam kondisi lemah, Nanda membenarkan bahwa ia bekerja di bawah koordinasi Asiang. Ia mengaku tidak mengetahui detail kejadian karena langsung pingsan ketika tangannya tersedot mesin. “Saya tidak tahu apa yang terjadi saat itu. Saya hanya bekerja. Kami kerja sama Asiang,” ujarnya pelan.
Sementara itu, Kapolres Bangka AKBP Deddy Dwitiya Putra mengatakan bahwa ia baru menerima informasi mengenai kecelakaan tersebut. Pihak kepolisian, kata Deddy, akan segera melakukan pengecekan ke lapangan.
“Baik, kami akan lakukan pengecekan dan segera memberikan tanggapan. Kami monitor lebih dulu,” jelasnya.







