VOTENEWS.ID, JAKARTA – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mempercepat seleksi Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Tahun 2025 untuk mengatasi masih banyaknya guru yang belum bersertifikat pendidik. Sekitar 800 ribu guru di Indonesia belum memiliki sertifikat tersebut, sehingga pemerintah menargetkan percepatan pelatihan dan sertifikasi guna meningkatkan mutu pendidikan nasional.
Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (GTKPG) melalui Sekretarisnya, Temu Ismail, menegaskan bahwa program PPG bukan hanya soal administrasi, melainkan transformasi kualitas pembelajaran di kelas. “Kami ingin memastikan guru yang mengajar sudah profesional dan bersertifikat, agar pendidikan di Indonesia semakin bermutu,” ujarnya, Jumat (30/5/2025).
Data Kemendikdasmen menunjukkan jumlah guru belum bersertifikat yang semula mencapai 1,6 juta pada 2023 telah berkurang setengahnya. Namun, tantangan tetap besar karena masih ada 489.460 guru yang sudah lolos seleksi administrasi tahun lalu namun belum bisa mengikuti PPG akibat keterbatasan kuota.
Untuk itu, Kemendikdasmen membuka kembali seleksi administrasi PPG 2025 dengan proses yang sepenuhnya digital. Calon peserta diminta memeriksa kelayakan lewat aplikasi SIMPKB, melakukan verifikasi data di laman verval PTK, memperbarui data di aplikasi Dapodik, dan memvalidasi ijazah melalui laman Info GTK.
Kemendikdasmen juga menegaskan bahwa proses ini bebas biaya agar seluruh guru yang memenuhi syarat dapat mengakses program tanpa hambatan finansial. “Sertifikasi guru merupakan fondasi utama peningkatan kualitas dan kesejahteraan tenaga pendidik di Indonesia,” kata Temu.
Program PPG 2025 menargetkan guru yang belum pernah mengikuti PPG dan aktif mengajar minimal satu tahun pada tahun ajaran 2023/2024. Pemerintah berharap langkah ini dapat mempercepat pemerataan guru bersertifikat di seluruh tanah air dan mewujudkan visi pendidikan bermutu untuk semua.