Harga TBS Non Mitra Di PKS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Pangkalpinang Alami Deflasi 0.11% Pada Agustus 2024

Pangkalpinang, Votenews.id – BPS (Badan Pusat Statistik) Kota Pangkalpinang (02/09/2024), merilis angka inflasi terbaru, secara umum indeks harga konsumen di Kota Pangkalpinang pada bulan Agustus 2024, turun 0,11 persen dibanding bulan sebelumnya.

Dengan demikian, inflasi tahunan terpangkas menjadi 1,19% (y-on-y) dibanding harga bulan Agustus tahun sebelumnya. Dalam paparannya Kepala BPS Kota Pangkalpinang menyampaikan catatan peristiwa bulan Agustus terkait penurunan maupun lonjakan harga.

Deflasi bulan Agustus ini, yang merupakan kali ketiga pada tahun 2024, setelah deflasi pada bulan Mei dan Juli, sementara penyumbang utama deflasi bulan Agustus adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,16 poin setelah mengalami penurunan indeks harga sebesar 0,47 persen.

Deflasi bulan Agustus 2024 disebabkan oleh turunnya harga sekelompok bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh warga Pangkalpinang seperti bawang merah sebesar 0,10 persen, beras sebesar 0,06 persen, bayam sebesar 0,05 persen,kangkung sebesar 0,04 persen, ikan singkur sebesar 0,03 persen, sawi hijau sebesar 0,02 persen; ikan selar sebesar 0,02 persen, tomat sebesar 0,01 persen; ikan tenggiri sebesar 0,01 persen, nanas sebesar 0,01 persen, ikan kembung sebesar 0,01 persen, lengkuas sebesar 0,01 persen, kerang sebesar 0,01 persen, telur ayam ras sebesar 0,01 persen, susu bubuk untuk balita sebesar 0,01 persen, dan wortel sebesar 0,01 persen.

Di sisi lain, penyumbang inflasi tahunan (y-on-y) adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,97 persen dengan kenaikan indeks harga 3,16 persen dan kelompok transportasi sebesar 0,18 persen dengan kenaikan indeks harga 1,28 persen.

Kepala BPS Kota Pangkalpinang, Dewi Savitri menuturkan “Terjadi deflasi bulan kebulan (m-to-m), tapi untuk tahun ketahun (y-on-y) itu inflasi, nah ini ada beberapa komoditas yang menyebabkan deflasi bulan kebulan, yaitu : bawang merah, beras dan juga bayam, sementara untuk inflasi, beras kembali menjadi komuditas utama, kemudian sigaret kretek mesin dan kopi bubuk” tuturnya.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Pangkalpinang, Samri Turut hadir pada rilis tersebut, dirinya menambahkan bahwa, Pemerintah Kota Pangkalpinang terus memantau perkembangan harga dan menjaga stabilitasnya.

Pada akhir rilis, turut hadir Pj. Walikota Pangkalpinang Budi Utama dan memberikan sambutan. “Data-data yang dirilis oleh BPS akan menjadi indikator pembangunan yang digunakan oleh Pemerintah Daerah, kawan-kawan OPD agar mencermati data ini,” pungkasnya.