Pangkalpinang, Votenews.id – Pj. Walikota Pangkalpinang, Budi Utama, S.STP, M.Si turut merespon terkait perkembangan Inflasi IHK (Indeks Harga Konsumen), seperti kopi bubuk dan beberapa komoditas lainnya yang mengalami inflasi. Senin (02/09/2024).
Dalam giat rilis berita resmi statistik dari BPS ( Badan Pusat Statistik) Kota Pangkalpinang, turut hadir Pj. Walikota Pangkalpinang, Budi Utama. Ia menuturkan “Untuk tahun ketahun (y-on-y), masih normal, dengan catatan, yah kita jaga dan pantau komoditas yang mengalami inflasi, seperi beras, tembakau dan kopi bubuk, gak terasa yah sering ngopi, ternyata produksinya kurang dan harganya mahal untuk sekarang” tuturnya.
Diketahui beras merupakan Komoditas penyumbang utama Inflasi (y-on-y) yaitu 0.47% , Kemudian sigaret kretek mesin (0,34%) dan kopi bubuk (0,13%)
Dalam kegiatan tersebut turut hadir Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Pangkalpinang, Samri, SP,M.Si dalam sesi diskusi terkait Inflasi harga beras. Samri menjelaskan, ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi khususnya beras, yaitu kurangnya ketersediaan pupuk yang di pasok dari Rusia, akibat adanya konfik Rusia dan Ukraina yang menyebabkan terganggunya pasokan pupuk impor untuk para petani di negara kita, mengingat Indonesia masih menyuplai pupuk dari negara tersebut.
Selain beras dan tembakau, kopi bubuk juga menjadi komoditas andil terbesar inflasi (0,13%). permintaan kopi bubuk yang tinggi menyebabkan inflasi pada komoditas ini.
Dewi Savitri Kepala BPS Kota Pangkalpinang menuturkan, “kemungkinan kopi bubuk akan menjadi komoditas utama, karna memang dimulai dari beberapa bulan yang lalu harganya naik, dan diprediksi kedepan akan naik kembali, Kota Pangkalpinang mengalami deflasi untuk bulan Agustus 2024 (m-to-m) berbanding terbalik dengan tahun (y-on-y) kita mengalami Inflasi” tuturnya.
Budi juga menambahkan, untuk memantau harga beras dirinya akan melakukan upaya turun kelapangan bersama Disperindag Kota pangkalpinang untuk pengecekan stok beras yang ada di distributor.