Panutrianto mengatakan “Saya bersama kawan kawan mewakili petani masyarakat bangka selatan dan bangka tengah datang ke Kejati ini meminta bagaimana solusinya supaya PT. MHL dan CV. MAL itu bisa dibuka kembali itu tuntutan kami”, ungkapnya.
Aksi damai ini dikoordinasi oleh Ruben alfarizi, “tuntutan kita kami mohon diberikan solusi terhadap kondisi para petani saat ini terkendala menjual kelapa sawit ini, yang pertama ada solusi terbaik bagi petani kelapa sawit, yang ke dua kami selaku petani kelapa sawit juga meminta adanya kepedulian terhadap pemerintah dan pihak terkait lainnya dan kami juga perlu diperhatikan, yang ke tiga kami juga tidak bisa jual hasil kelapa sawit kami terkait dengan dua pabrik ditutup atau tidak beroperasi terhadap dampak proses hukum yang berjalan”, ujar Ruben Alfarizi.
Mengakhiri aksi damai ini Kasi Penerangan Hukum Basuki Raharjo, S.H., MH. ” jadi terkait dengan judulnya aksi damai dari para petani Bangka Selatan dan Bangka Tengah kita apresiasi aksi damai ini intinya dia menyampaikan terkait dengan hasil sawit yang sampai saat ini tidak bisa di terima oleh PT. MHL dan CV. MAL terkait dengan proses tersebut penanganan perkaranyakan di kejaksaan agung tapi kita tidak bisa berkomentar terlalu banyak di sini, kita terima tuntutan dan orasinya kita sampaikan tuntutannya ke sana kita nantinyapun mencari solusinya seperti apa baiknya agar para petani pun bisa memanfaatkan hasil panen”, pungkasnya.
(Votenews.id/Atan)
