VOTENEWS.ID, JAKARTA – Program induk udang vaname unggul Nusa Dewa (NSD) terus berkontribusi dalam meningkatkan produksi udang nasional. Sejak diluncurkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, dua tahun lalu, program ini menunjukkan hasil yang signifikan.
Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, Tb Haeru Rahayu, menegaskan komitmen program ini dalam menyediakan benih udang vaname berkualitas. “Induk udang vaname Nusa Dewa berperan penting dalam mendukung peningkatan produksi udang nasional,” ujarnya dalam siaran resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Jakarta.
Direktorat Jenderal Perikanan Budi Daya (DJPB) melalui Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan (BPIU2K) Karangasem telah berhasil memenuhi permintaan benih udang vaname di berbagai wilayah Indonesia. Sepanjang tahun 2024, BPIU2K Karangasem mendistribusikan 16.800 ekor induk udang vaname Nusa Dewa. Pada awal 2025, balai ini kembali mendistribusikan 4.710 ekor calon induk untuk mendukung kelompok pembudidaya udang serta meningkatkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Dirjen Tebe optimistis Indonesia dapat menjadi salah satu negara penghasil udang vaname terbesar di dunia. “Setiap tahun, jumlah distribusi terus meningkat, membuktikan peran DJPB dalam industri perudangan nasional,” jelasnya.
Saat ini, pemuliaan induk udang vaname Nusa Dewa mengalami perkembangan pesat. Varian ini memiliki lima keunggulan utama, yaitu Fast Growth (pertumbuhan cepat), Balance (keseimbangan antara pertumbuhan dan ketahanan), ketahanan terhadap White Spot Syndrome Virus (WSSV), toleransi terhadap Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND), serta kemampuan beradaptasi dengan protein nabati (Plant Based Protein).
Dengan inovasi ini, program Nusa Dewa diharapkan mampu meningkatkan daya saing udang vaname Indonesia di pasar global dan memperkuat ketahanan sektor perikanan nasional.