“Untuk mengantisipasi terjadinya risiko, perlu dibuat sistem, dilakukan standarisasi, dibuat prosedur, dan juga menyediakan kegiatan yang bersifat preventif pada destinasi pariwisata,” ujar Juhaini.
Juhaini berharap bahwa melalui pelatihan yang diadakan oleh Dinas Pariwisata Kota Pangkalpinang ini, pengelola destinasi wisata, kelompok sadar wisata, dan lembaga pariwisata dapat menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi pengunjung.
“Muara akhirnya adalah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, baik wisatawan domestik maupun mancanegara,” harapnya.
Perlu diketahui, Kota Pangkalpinang memiliki dua desa wisata, yakni Desa Sejagat Jerambah Gantung dan Desa Kampung Melayu Tuatunu. Desa wisata merupakan kawasan yang dijadikan tempat wisata karena daya tariknya, mengintegrasikan atraksi, akomodasi, dan fasilitas pendukung.
Sumber: Diskominfo Pangkalpinang
Votenews.id
