Menteri Berjoget di Istana, Jhon Sitorus: ‘Di Saat Rakyat Susah, Mereka Pesta’

Sejumlah menteri di kabinet Presiden Prabowo Subianto yang terekam asyik berjoget di Istana. (Foto: Tangkapan Layar)

VOTENEWS.ID, Jakarta, – Aksi sejumlah menteri yang berjoget di Istana Negara menuai kritik tajam dari pegiat media sosial Jhon Sitorus. Dalam unggahan di platform X (@JhonSitorus_18), ia menilai tindakan para pejabat tersebut mencerminkan ketidakpekaan terhadap kondisi ekonomi rakyat yang tengah sulit.

“Saat rakyat kesulitan membeli beras dan membayar uang sekolah anak, mereka malah asyik berpesta di Istana,” tulis Jhon dalam unggahan yang viral pada 13 Februari 2025.

Video yang beredar memperlihatkan beberapa menteri kabinet Presiden Prabowo Subianto, di antaranya Menteri Koordinator Perekonomian Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, tampak menikmati suasana dengan berjoget. Kejadian ini menjadi sorotan publik, terutama setelah pemerintah mengumumkan pemangkasan anggaran belanja negara 2025 sebesar Rp306,7 triliun.

Pemangkasan anggaran ini dilakukan untuk mendukung program makan siang gratis bagi lebih dari 82 juta anak sekolah dan ibu hamil, yang menelan biaya sekitar $28 miliar per tahun. Kebijakan ini berimbas pada pengurangan belanja pemerintah di berbagai sektor, mulai dari perjalanan dinas hingga pengadaan alat kantor. Namun, dampaknya juga dirasakan masyarakat kecil, dengan adanya pemutusan hubungan kerja dan pembatalan proyek infrastruktur.

Jhon Sitorus dalam kritiknya menyoroti seorang ibu yang harus memilih antara membayar biaya sekolah anak atau membeli kebutuhan pokok setelah suaminya kehilangan pekerjaan akibat efisiensi anggaran.

“Sementara rakyat dihadapkan pada pilihan sulit, mereka malah berpesta di Istana,” sindirnya.

Respons warganet pun tak kalah keras. Banyak yang menilai bahwa tindakan para menteri tersebut menunjukkan kurangnya empati.

“Harga sembako naik, anggaran dipangkas, tapi pejabatnya malah joget-joget di Istana?” komentar seorang netizen.

Selain itu, Jhon juga menyoroti bagaimana para pejabat terlihat sumringah di hadapan tamu asing, seolah menutupi situasi ekonomi yang sulit.

“Mereka dibuat bahagia agar terlihat negara ini baik-baik saja. Padahal rakyatnya sedang berjuang bertahan hidup,” tambahnya.

Gelombang kritik ini semakin memperkuat desakan kepada pemerintah agar lebih bijak dalam bersikap. Publik meminta para pejabat untuk lebih memahami dampak kebijakan yang mereka buat dan menunjukkan solidaritas dengan rakyat yang terdampak.