Lokal  

DPRD Babel Siapkan Rp 150 Juta untuk Pulangkan Korban TPPO dari Myanmar

Ketua DPRD Bangka Belitung, Didit Sri Gusjaya, Melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait pemulangan warga Babel korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Myanmar, Senin (10/3/2025).

VOTENEWS.ID,Pangkalpinang – DPRD Bangka Belitung (Babel) memastikan pemulangan warga Babel yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Myanmar akan berlangsung pada 17 hingga 19 Maret 2025. Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang berlangsung di ruang Banggar kantor DPRD Babel, Senin (10/3/2025).

Ketua DPRD Babel, Didit Sri Gusjaya, memimpin rapat yang dihadiri Wakil Ketua Eddy Iskandar, Wakil Ketua Komisi IV Me Hoa, perwakilan Dinas Tenaga Kerja Provinsi dan Kabupaten/Kota, serta camat, lurah, kepala desa, dan stakeholder terkait. Puluhan keluarga korban menghadiri pertemuan ini untuk mendapatkan kepastian pemulangan sanak saudara mereka.

Dalam rapat, Didit menegaskan bahwa pemerintah daerah harus lebih serius memperhatikan kesejahteraan warganya agar kasus serupa tidak terjadi lagi. Minimnya lapangan pekerjaan telah mendorong banyak warga Babel untuk bekerja di luar negeri.

“Banyak warga berangkat ke luar negeri karena sulit mendapatkan pekerjaan di sini. Pemerintah daerah harus lebih peduli terhadap kesejahteraan masyarakat,” kata Didit.

DPRD Babel telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI untuk memastikan kelancaran proses pemulangan. Pemerintah pusat akan menanggung biaya pemulangan dari Myanmar ke Jakarta dengan menyewa pesawat carter. Sementara itu, DPRD Babel mengalokasikan dana sebesar Rp 150 juta untuk biaya penerbangan dari Jakarta ke Bangka Belitung bagi 75 korban.

“Saya akan menemui Pj Gubernur siang ini untuk membahas anggaran yang dibutuhkan. Kami memperkirakan biaya perjalanan dari Jakarta ke Babel mencapai Rp 150 juta,” ujar Didit.

Setibanya di Indonesia, pemerintah akan melakukan pemeriksaan terhadap para korban guna memastikan mereka tidak terlibat dalam tindak kriminal selama berada di Myanmar.

Didit mengajak seluruh pihak untuk bersatu dan berdoa agar pemulangan para korban berjalan lancar.

“Kita semua berharap saudara-saudara kita bisa segera kembali dengan selamat,” tutupnya.