Berita  

Babel Bukan Sekadar Penghasil Bahan Mentah, Tapi Mampu Mengolah dan Memberi Nilai Tambah

Wagub Hellyana menyampaikan komitmen pemerintah daerah untuk membuka ruang kolaborasi yang lebih luas bersama sektor swasta, khususnya dalam hal investasi dan perdagangan Foto : Lulus

VOTENEWS.ID, JAKARTA – Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hellyana, menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk mengubah paradigma ekonomi Bangka Belitung dari sekadar penghasil bahan mentah menjadi wilayah yang mampu mengolah dan memberikan nilai tambah pada kekayaan sumber daya alamnya.

Pernyataan ini disampaikan dalam pertemuan strategis bersama Moch. Turino Junaedy, Wakil Ketua Umum Bidang Perizinan Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI), yang berlangsung di Badan Penghubung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Jakarta Timur, pada Selasa (29/4).

“Babel bukan hanya penghasil bahan mentah. Kami ingin menjadi daerah yang bisa mengolah sendiri, menghasilkan produk bernilai tambah, dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat,” tegas Wagub Hellyana.

Pertemuan ini menjadi langkah awal dalam mempererat koordinasi antara pemerintah daerah dengan sektor swasta, khususnya REI, dalam rangka memulihkan ekonomi daerah yang saat ini mengalami perlambatan signifikan. Data terbaru menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Babel sempat menyentuh angka 0,77 persen—mengalami penurunan tajam dibanding tahun sebelumnya.

Dalam diskusi, Wagub Hellyana menyampaikan pentingnya kolaborasi yang strategis, baik dalam hal investasi, perdagangan, maupun penguatan sektor hilirisasi. Potensi besar Bangka Belitung di sektor pertambangan, perikanan, perkebunan, dan pariwisata menjadi modal penting yang harus dikelola dengan pendekatan baru, yang tidak lagi bergantung pada ekspor bahan mentah.

“Kami ingin investasi yang masuk benar-benar produktif dan berkelanjutan. Hilirisasi timah, mineral ikutan, dan komoditas unggulan lainnya adalah keharusan. Ini sejalan dengan program hilirisasi nasional yang saat ini sedang digencarkan pemerintah pusat,” ujarnya.

Sementara itu, Moch. Turino Junaedy menyambut baik ajakan kerja sama tersebut. Menurutnya, Bangka Belitung memiliki peluang besar dalam sektor properti, pariwisata, dan pertanian. Namun, perlu adanya dukungan regulasi dan perizinan yang kondusif agar investor merasa aman dan nyaman menanamkan modalnya.

“Kami dari REI dan berbagai asosiasi lain siap menjadi mitra strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Sinergi antara dunia usaha dan pemerintah daerah sangat penting, terlebih untuk wilayah kepulauan seperti Babel yang memiliki kekhususan dan potensi tersendiri,” jelas Junaedy.

Ia juga menambahkan bahwa pengalaman dan jejaringnya di berbagai organisasi, seperti FORKAS, GIPI, dan KADIN Jawa Timur, siap disinergikan demi mempercepat realisasi investasi yang berkualitas di Bangka Belitung.