Pangkalpinang, Votenews.id – Maraknya aktifitas tambang timah yang terjadi di Bangka Belitung, memberi efek negatif bagi lingkungan. Forum Daerah Aliran Sungai (Fordas) Bangka Belitung mengajak pemerintah dan masyarakat serta stakeholder yang terkait untuk bijak mengelola industri sektor tambang timah, Jum’at (26/07/2024).
Melihat kondisi terkini mengenai daerah aliran sungai (DAS) yang tercemar akibat efek dari pertambangan timah illegal di Bangka Belitung, kini kian memperihatinkan. Tak hanya berdampak terhadap kerusakan lingkungan, namun juga membunuh ekosistem yang ada di aliran sungai tersebut. Seperti hewan, tumbuhan dan biota lain yang ada di aliran sungai.
Ketua Fordas BABEL, Fadillah Sobri angkat bicara, saat ditemui votenews.id pada Rabu (24/7/2024). Melalui pernyataannya, beliau mengatakan “Permasalahan aliran sungai akibat pertambangan ini sudah banyak sekali kita alami kita saksikan,permasalahan ini tidak bisa dapat di selesaikan secara parsial kegiatannya harus secara komprehensif tidak cukup cuma kita melakukan upaya-upaya seperti penanaman demikian juga pencegahan itu harus di lakukan dari kegiatan penambangan illegal itu, oleh karnanya sadari dari awal saya sering menyampaikan bahwa permasalahan tambang illegal ini bukan hanya permasalahan lingkungan semata juga masalah sosial pada akhirnya oleh karna itu penyelesaianya harus secara komprehensif dan mendalam mulai dari adanya aturan kemudian juga ketegasan dari aparat penegak hukum” terangnya .
Yang telah bersama diketahui, dampak lahan kritis di Bangka Belitung seperti kolong atau lobang bekas tambang, tak sebanding dengan upaya konservasi lahan yang dilakukan.