VOTENEWS.ID, Jakarta– Sebanyak 60 Pekerja Migran Ilegal (PMI) asal Kepulauan Bangka Belitung masih terjebak di Myanmar dan belum bisa pulang ke Indonesia. Pemerintah daerah terus berupaya mencari solusi agar mereka segera dievakuasi.
Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Sugito, bersama Ketua DPRD Didit dan Kepala Dinas Ketenagakerjaan mendatangi Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) pada Jumat (6/3/2025) untuk membahas kepulangan para PMI tersebut.
Para pekerja ini awalnya tergiur tawaran pekerjaan dengan gaji tinggi di luar negeri. Namun, sesampainya di Myanmar, mereka justru dipaksa melakukan penipuan untuk memenuhi target tertentu. Jika gagal, mereka mendapat ancaman dari pihak yang menahan mereka.
Saat ini, mereka masih bisa berkomunikasi dengan keluarga, tetapi dalam kondisi yang sangat terbatas.
“Keluarga panik karena mereka diminta membayar 5.000 USD (sekitar 75 juta rupiah) untuk memulangkan anak atau kerabat mereka. Jumlah itu terlalu besar, sehingga kami berharap pemerintah segera menemukan solusi,” kata Sugito.
Direktur Layanan Pengaduan BP2MI, Mangiring Hasoloan Sinaga, menjelaskan bahwa pemerintah masih memproses pemulangan para pekerja ini. Saat ini, mereka harus melalui tahap penilaian sebelum langkah berikutnya ditentukan.
Sementara itu, Dirjen Perlindungan Pekerja Migran, Rinaldi, menegaskan pentingnya edukasi bagi masyarakat agar tidak tertipu oleh tawaran kerja ilegal.
“Kurangnya pengetahuan dan tekanan ekonomi sering kali membuat warga memilih jalur ilegal. Karena itu, pemerintah perlu meningkatkan sosialisasi agar kejadian ini tidak terulang,” ujar Rinaldi.
Pemerintah juga akan menggandeng perusahaan seperti PT Timah dan Bank Sumsel Babel untuk mempercepat kepulangan para pekerja. Selain itu, pemerintah daerah berencana membuka lebih banyak lapangan kerja dan memberikan pelatihan agar masyarakat tidak terjebak dalam praktik ilegal semacam ini.
“Kami sadar keterbatasan lapangan kerja di dalam negeri menjadi alasan utama banyak orang memilih jalur ilegal. Oleh sebab itu, kami terus berupaya menciptakan peluang kerja baru dan memberikan pelatihan bagi tenaga kerja,” tambah Rinaldi.