VOTENEWS.ID, JAKARTA — Gaya ceplas-ceplos dan berani Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa dinilai tokcer oleh pimpinan DPR. Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah, bahkan menyebut gaya koboi Menkeu Purbaya mampu melonggarkan kebijakan keuangan yang ketat dalam sebulan terakhir.
“Meski tidak mudah mencari kebutuhan pendanaan di pasar keuangan lewat SBN, kita yakin gaya koboi Menkeu bisa memberi ruang longgar. Itu sudah terbukti dalam sebulan ini,” ujar Said Abdullah di Jakarta, Senin (22/9/2025).
Ia menjelaskan, Banggar DPR bersama pemerintah sepakat menjaga likuiditas perbankan agar tersalurkan ke sektor riil. Saat ini, suku bunga SBN 2026 ditetapkan pada posisi moderat 6,9 persen, level psikologis yang dianggap batas atas. Said optimistis langkah berani Menkeu akan menekan bunga SBN tahun depan sehingga biaya APBN semakin ringan.
Menkeu Purbaya sendiri baru-baru ini menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 276 Tahun 2025 yang berlaku sejak 12 September. Kebijakan itu mengatur penempatan uang negara di lima bank umum mitra: BRI, BNI, Bank Mandiri, BTN, dan BSI. Total dana yang digelontorkan mencapai Rp200 triliun dengan porsi berbeda untuk tiap bank.
“Dana ini sudah masuk ke sistem perbankan. Perlahan akan mengalir ke kredit sehingga ekonomi bisa bergerak,” tegas Purbaya dalam siaran pers, Minggu (14/9/2025).
Penempatan dana tersebut berlaku enam bulan dan bisa diperpanjang. Menkeu menekankan, bank wajib menyalurkan dana ke sektor riil, bukan membeli SBN. Penempatan dilakukan dalam bentuk deposito on call konvensional maupun syariah, dengan imbal hasil sebesar 80,476 persen dari BI 7-Day Reverse Repo Rate.
Setiap bulan, bank mitra harus melaporkan penggunaan dana kepada Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Dengan gaya koboinya, Menkeu Purbaya memastikan kebijakan berani ini menjadi bensin baru bagi perputaran ekonomi nasional.







