Pebalakan Nyatoh di Hutan Air Bulin Kian Brutal

Pebalakan Nyatoh di Hutan Air Bulin kian brutal. Warga menemukan aksi penebangan liar tengah malam yang membuat hutan lindung hampir gundul. Foto : Istimewa

VOTENEWS.ID, BANGKA BARAT – Hutan Lindung Air Bulin di Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat, kembali menjadi sasaran pebalakan liar. Kawasan yang dikenal sebagai ekowisata dan hutan lindung pohon Nyatoh di Bangka Belitung kini nyaris gundul. Sejumlah pohon besar tinggal menyisakan serpihan kayu. Aktivitas ilegal itu terjadi pada malam hari ketika kawasan sekitar gelap dan sepi.

Gera (40), warga setempat, menjadi saksi langsung aktivitas pebalakan tersebut. Ia melintas pada dini hari sepulang dari Pangkalpinang. “Jam satu malam saya lewat. Mereka memakai senter, suara mesin senso jelas terdengar,” kata Gera. Ia menyebut kelompok yang menebang diduga kuat merupakan warga sekitar. “Kalau orang luar, mana berani. Ya pasti orang-orang itu,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Menurut Gera, kerusakan itu tidak bisa dibiarkan. Pohon Nyatoh, yang kini semakin langka, seharusnya dijaga ketat. Ia mendesak pihak kehutanan, pemerintah daerah, dan kepolisian segera bertindak sebelum kawasan tersebut habis digunduli. “Pohon Nyatoh itu mahal harganya. Makanya mereka berani memotong. Harus ada tindakan tegas,” kata dia.

Kerusakan hutan Air Bulin memicu kekhawatiran lebih besar. Penebangan liar berpotensi meningkatkan risiko banjir besar dan banjir bandang. Tanpa tutupan pohon, air hujan tidak terserap dengan baik dan meluap langsung ke permukiman. Selain itu, penurunan cadangan air tanah bisa memicu kekeringan karena sedikitnya akar pohon yang menahan dan menyimpan air.

Ancaman lain adalah tanah longsor. Akar pohon berfungsi mengokohkan struktur tanah, terutama di daerah berlereng. Jika hutan terus dirusak, tanah kehilangan kekuatan penahan. Saat hujan deras turun, risiko longsor meningkat tajam.

sementara itu, Kepala Desa Air Bulin belum memberikan tanggapan resmi meski upaya konfirmasi telah dilakukan. Warga berharap pemerintah segera menindak tegas pelaku pebalakan sebelum hutan yang menjadi kebanggaan daerah itu hilang sepenuhnya.

Pos terkait