Menkominfo menekankan bahwa keberadaan lembaga rating televisi alternatif diperlukan untuk mencegah monopoli. Ia juga menyoroti pentingnya lembaga rating televisi dalam menarik pengiklan di televisi Free To Air (FTA), yang saat ini menghadapi persaingan ketat dari platform Over The Top (OTT).
“Pengiklan pasti bacanya rating, kalau TV kan rating untuk jualan iklan, ekosistemnya tetap pengiklan. Jadi lembaga rating televisi alternatif perlu melakukan pendekatan terhadap pengiklan agar mempercayai alat ukur yang digunakan,” tambahnya.
Budi Arie juga mengimbau agar lembaga rating televisi melakukan pengukuran kepemirsaan secara menyeluruh di seluruh Indonesia, termasuk di daerah-daerah kecil. Hal ini penting untuk mendorong pengiklan memasang iklan di stasiun televisi lokal.
“Harus ada terobosan, solusi, untuk meng-capture seluruh Indonesia, kalau tidak ada, kasihan ini, sampai kapan pun enggak ada yang mau beriklan, pengiklan mau iklan kalau ada datanya,” tegasnya.
Dalam pertemuan tersebut, Budi Arie didampingi oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Wayan Toni Supriyanto dan Direktur Penyiaran Ditjen PPI Geryantika Kurnia.
Sumber: Kominfo
Votenews.id
